Peringatan Hari Jadi Kalurahan Pendoworejo ke-78, Mengangkat Tema "Ngrukti Sangkan Paraning Dumadi"

Pendoworejo - Kalurahan Pendoworejo memperingati hari jadinya yang ke-78 pada Jumat, 18 Juli 2025. Mengusung tema “Ngrukti Sangkan Paraning Dumadi”, peringatan ini menjadi ajang refleksi sekaligus ungkapan syukur masyarakat terhadap perjalanan sejarah yang telah ditempuh selama lebih dari tujuh dekade.
Sejatinya, hari jadi Kalurahan Pendoworejo jatuh pada tanggal 30 Maret 1947. Namun, pada tahun ini, tanggal tersebut bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri 1446 H, sehingga peringatan secara resmi baru dapat dilaksanakan pada pertengahan Juli. Meski mengalami penyesuaian waktu, semangat dan makna dalam rangkaian kegiatan tetap terjaga dengan khidmat.
Ziarah Makam Mantan Lurah: Mengenang Para Perintis
Rangkaian kegiatan dimulai pada siang hari, tepatnya pukul 13.00 WIB, dengan acara ziarah ke makam para mantan lurah Pendoworejo di kompleks pemakaman Senongko, Padukuhan Kepek. Acara ini diisi dengan doa bersama dan tabur bunga sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih kepada para pemimpin terdahulu yang telah meletakkan dasar-dasar pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat di Pendoworejo.
Ziarah diikuti oleh Lurah Pendoworejo Budiman bersama perangkat kalurahan, anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan (Bamuskal), Babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta tokoh masyarakat. Suasana penuh haru dan khusyuk menyertai prosesi ini, mempertegas pentingnya mengenang jasa-jasa para pendahulu sebagai pijakan dalam melanjutkan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Tirakatan Malam Hari: Tradisi, Doa, dan Refleksi Bersama
Malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan acara tirakatan yang dimulai pukul 19.00 WIB. Acara ini menjadi puncak dari seluruh rangkaian peringatan, dengan iringan alunan gamelan karawitan dari kelompok seni Sekar Wirama asal Padukuhan Kluwih, yang menambah nuansa budaya dan kearifan lokal dalam peringatan ini.
Berbagai tokoh hadir dalam kegiatan tirakatan, termasuk Kepala Bidang Adat Tradisi, Seni, dan Lembaga Budaya dari Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Panewu Anom Kapanewon Girimulyo, Kapolsek, Danramil, serta sejumlah tamu undangan dari berbagai instansi dan lembaga masyarakat.
Ketua panitia kegiatan, Sukarja, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran serta dukungan semua pihak. Ia berharap momen ini tidak hanya menjadi seremonial, tetapi juga mampu mempererat kebersamaan dan memperkuat semangat gotong royong di tengah masyarakat Pendoworejo.
Perwakilan dari Dinas Kebudayaan, Suhardiyana, S.I.P., turut memberikan sambutan. Dalam pesannya, ia menjelaskan bahwa pelaksanaan merti kalurahan memiliki makna yang sangat dalam. Kegiatan seperti ini merupakan bentuk:
- Rasa syukur kepada Sang Pencipta, Allah SWT,
- Penghormatan terhadap jasa para leluhur dan tokoh perintis,
- Upaya menjaga dan melestarikan hubungan yang selaras dengan alam dan lingkungan sekitar,
- Sarana untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong sebagai kekuatan utama masyarakat.
Pemotongan Tumpeng dan Sejarah Kalurahan
Sebagai simbol syukur dan kebersamaan, Lurah Pendoworejo Budiman memotong tumpeng dan membagikannya kepada para peserta tirakatan. Pemotongan tumpeng menjadi momen penting yang merekatkan kebersamaan antarelemen masyarakat dan pemerintahan kalurahan.
Acara kemudian ditutup dengan penyampaian sejarah Kalurahan Pendoworejo oleh Bambang Gunoto, S.Pd. Ia mengulas perjalanan kalurahan sejak awal berdirinya pada tahun 1947, lengkap dengan berbagai dinamika sosial dan pembangunan yang telah dilalui. Pemaparan sejarah ini menjadi pengingat bahwa Pendoworejo adalah hasil dari perjuangan dan kerja keras banyak pihak yang layak dihargai dan dijaga.
Menyongsong Masa Depan dengan Menjaga Warisan Leluhur
Dengan terselenggaranya peringatan hari jadi ke-78 ini, Kalurahan Pendoworejo ingin menegaskan komitmennya untuk terus menjaga warisan leluhur, melestarikan nilai-nilai budaya, dan memperkuat jalinan sosial di tengah masyarakat. Tema “Ngrukti Sangkan Paraning Dumadi” menjadi pengingat bahwa memahami asal-usul dan tujuan hidup adalah bekal utama dalam membangun desa yang mandiri, berkarakter, dan berkelanjutan.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin